Sabtu, 15 Juni 2013

Piala Konfederasi : Mengenang Kematian Marc-Vivien Foe di Prancis 2003


Bicara mengenai Piala Konfederasi, fans sepakbola tentu akan disajikan beberapa pertandingan menarik yang mempertemukan juara antar benua, seperti yang akan tersaji akhir pekan ini di Brazil. Namun Piala Konfederasi juga pernah menghadirkan cerita pilu pada 2003 silam saat dunia sepakbola kehilangan Marc-Vivien Foe, gelandang Timnas Kamerun yang kolaps di lapangan dan akhirnya meninggal dunia.
26 Juni 2003, Kamerun bertemu dengan Kolombia di Stade de Gerland dalam laga semifinal Piala Konfederasi 2003 di Prancis. Sorak-sorai pendukung Kamerun membahana saat Pius Ndiefi membuka skor di menit sembilan yang memperbesar langkah mereka menuju babak final.
Namun suka cita itu mendadak sirna di menit 72. Foe tiba-tiba kolaps di tengah lapangan, tak ada satupun pemain yang ada di dekatnya saat itu. Tim medis langsung bergerak cepat membantu Foe. Memberinya nafas buatan dan mencoba membuat jantungnya bekerja kembali. Dibutuhkan waktu setara dengan satu babak dalam pertandingan sepakbola saat itu untuk menyelamatkan hidup Foe.
Akan tetapi semua usaha itu memang terasa sia-sia karena Tuhan memang berkehendak memanggil Foe pulang. Tak ayal, seluruh awak Timnas Kamerun pun merasa sedih karena kehilangan Foe, meski mereka berhasil mempertahankan kemenangan dan mencapai babak final.
“Bagaimana saya bisa menjelaskannya? Kami memang bisa mengalahkan Brazil di laga pertama, namun kemudian kehilangan Foe. Selama karier saya di sepakbola, saya tak pernah mengalami kejadian ini. Setelah pertandingan, saya tak mampu menenangkan anak-anak karena saya harus menenangkan diri sendiri,” ungkap pelatih Kamerun saat itu, Winfried Schaefer.
Laga final yang mempertemukan Prancis dengan Kamerun sendiri berakhir dengan kemenangan tuan rumah lewat gol Thierry Henry. Namun yang patut diacungi jempol adalah bagaimana saat penyerahan piala, Marcel Desailly selaku kapten Prancis mengajak Rigobert Song (kapten Kamerun) dan seluruh awak tim Kamerun untuk bersama-sama mengangkat trofi di podium juara. Yap, sebuah kemenangan bersama!
Setelahnya, para pemain dari kedua tim mengelilingi lapangan dengan membawa trofi, seakan berbagi kesedihan dengan penonton atas meninggalnya Foe. Tak lupa, foto Foe dalam ukuran besar juga mereka bawa dengan kalungan medali di foto tersebut.
Racing Lens dan Olympique Lyon, dua klub Foe semasa di Prancis, memutuskan untuk mempensiunkan nomor 17 yang pernah dipakai Foe disana. Sedangkan klub Foe saat itu, Manchester City, juga mengumumkan nomor 23 telah dipensiunkan guna mengenang Foe.
Setelah edisi 2003 tersebut, prestasi wakil Afrika di Piala Konfederasi menjadi seret. Paling bagus adalah Afrika Selatan yang lolos dari babak grup pada 2009 namun akhirnya dikandaskan Brazil di semifinal. So, akankah Nigeria sebagai wakil Afrika di Brazil 2013 sanggup membuat prestasi lagi kali ini sekaligus meneruskan perjuangan seorang Marc-Vivien Foe?
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...